Bengkel Sepeda Android Apps Herunterladen Download de Computer Applicatie

Kursus ilmu komputer baru memungut satu byte dari cookie   COOKIES KOMPUTASI: Mackenzie Schafer ’19 memasak kegiatan rumah guna kelas....

Kursus ilmu komputer baru memungut satu byte dari cookie

Kursus ilmu komputer baru memungut satu byte dari cookie

Kursus ilmu komputer baru memungut satu byte dari cookie

8 10 99

Kursus ilmu komputer baru memungut satu byte dari cookie 


 COOKIES KOMPUTASI: Mackenzie Schafer ’19 memasak kegiatan rumah guna kelas. Cookies komputasi terdapat di menu.
Kreativitas komputasional dapat tampak — pada awalnya — seperti suatu oxymoron. Ilmu komputer tidak jarang dikaitkan dengan ruangan gelap dan teknologi yang menakutkan sedangkan kreativitas berkonotasi warna hidup, energi dan kebaruan. Dalam permasalahan Asisten Profesor bidang Ilmu Komputer Komputasi Kreativitas Sarah Harmon baru, namun, dikotomi ini tidak dapat jauh dari kebenaran.

"Kami mempertimbangkan apa dengan kata lain bagi sistem komputasi guna menjadi kreatif, bagaimana bidang kreativitas komputasional berpotongan dengan masyarakat dan bagaimana kreativitas insan dapat diperbanyak dengan teknik komputasi," kata Harmon.

Salah satu proyek baru-baru ini di kelas, yang memuncak dalam suatu pameran dan penggalangan dana guna Program Pencegahan Kelaparan Midcoast sekitar Akhir Pekan Keluarga, mewajibkan siswa untuk menciptakan sistem yang memungkinkan komputer untuk menciptakan dan mengevaluasi resep kue. Setiap kumpulan yang terdiri dari empat murid dapat menjalankan sistem lima kali dan memilih resep produksi komputer yang hendak mereka buat. Sementara sejumlah kelompok pergi rute tradisional, memilih kue chip coklat dengan marshmallow, pretzel dan karamel, yang beda lebih berani dengan opsi rasa mereka, memilih rasa laksana kue baharat pedas.

"Kami hendak program ini guna mensimulasikan bagaimana insan akan menciptakan kue di dapur mereka sendiri," kata Emme McCabe '20. "Mungkin kita mempunyai resep dasar dalam benak Anda, kita tahu bagaimana menciptakan adonan, dan lantas Anda melulu akan melihat-lihat pantry dan beranggapan 'oh, saya punya sejumlah keping coklat di sini, apa yang berlangsung dengan baik dengan itu?' ”

Karena sifat penugasan yang samar-samar, kumpulan mempunyai teknik yang bertolak belakang untuk mendekati Proyek Kuki. Dustin Hines ’19 dan kelompoknya merancang program yang memakai kekayaan informasi yang terdapat dalam resep kue yang ada.

"Kami menciptakan faedah yang mengukur seberapa baik sebuah cookie dengan melihat sejumlah hal seperti keserupaan pasangan bahan di semua set resep besar, kesesuaian citarasa dan keragaman kelompok bahan," kata Hines.








Tugas ini memaksa murid untuk mempertimbangkan kembali manfaat umum guna proyek-proyek komputasi dengan menekankan aspek kreatif dari kursus. Dengan menciptakan proyek dengan akibat dan visibilitas dunia nyata, ruang belajar membuka ruang untuk komunitas untuk menyaksikan efek yang nyata - bahkan bisa dimakan - dari ilmu komputer.

Kelas pun telah mengarahkan sejumlah siswa guna mempertimbangkan apakah komputer barangkali lebih baik daripada orang-orang dalam menuntaskan tugas-tugas tertentu. Dalam konteks Proyek Kuki, tidak sedikit kelompok memakai probabilitas tertimbang guna menilai resep kuki yang optimal.

“Ini tidak banyak lebih pintar dari apa yang sebenarnya dapat dilakukan manusia, sebab ketika Anda sedang di dapur, kita tidak mempunyai semua angka di kepala Anda. Anda melulu berpikir, 'oh,  rasanya enak', jadi barangkali komputer tidak banyak lebih baik daripada dalam urusan itu, ”kata McCabe. 








KURSUS KOMPUTER
 Kursus ini juga bertolak belakang dari kursus ilmu komputer lainnya sebab sebagian besar berpusat pada kerja kelompok. Kolaborasi semacam ini tidak melulu mempersiapkan murid untuk bekerja di bidang ilmu komputer dan teknik, tetapi pun dapat menambah kualitas kegiatan yang dihasilkan.

"Saya pikir masing-masing jurusan ilmu komputer sudah duduk berjam-jam memandangi pemikiran program mereka, 'mengapa ini tidak berfungsi?' Jika kita tidak diperbolehkan untuk mencarinya di internet atau kita tidak mempunyai akses ke TA di masa-masa itu, itu melulu hal yang sangat menyebalkan, ”kata McCabe. "Ketika kita berada dalam grup, Anda bisa mempunyai satu orang yang melulu tahu teknik memperbaikinya, yang secara harfiah menghemat jam waktu, dan hasil akhir kita jauh lebih canggih daripada apa yang bisa Anda kerjakan sendiri."

Harmon bercita-cita untuk menginspirasi murid-muridnya untuk bekerjasama dan beranggapan kreatif dengan menyerahkan tantangan ke proyek ilmu komputer yang khas. Di samping Proyek Kuki, kelasnya memungkinkan siswa mencatat kode guna taman digital, desain konstelasi, dan tidak sedikit lagi.

“Saya paling percaya bahwa kendala kreatif saya sebagai seorang guru ialah terus mencari teknik baru guna menginspirasi keingintahuan dan penemuan intelektual,” kata Harmon. “Itu sebabnya evaluasi pembelajaran saya tidak tidak jarang kali di atas kertas. Terkadang mereka terdapat di piring kertas. "

0 komentar: